Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Berdasarkan
sifatnya
1. Sampah organik - dapat
diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak
terurai (undegradable)
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini
dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,
botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,
baik kertas koran, HVS, maupun karton ,es
alam tersebut berlangsung. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
Pengelolaan
sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan, pendaur-ulangan , atau
pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan
sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah
bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan
keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah)
Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang
adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern
dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R(Reuse, Reduce, and Recycle). (http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang)
HASIL PRODUKSI SAMPAH :
Tas Ekspor dari Limbah Plastik
Ramah Lingkungan
Kita semua tahu bahwa sampah plastik adalah jenis
sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah. Jika Anda membuang sampah
plastik hari ini, hingga 80 tahun mendatang pun sampah jenis ini pun belum bisa
teruraikan. Padahal, hampir semua produk kebutuhan rumah tangga menggunakan
pembungkus plastik.
Untuk mencegah
penumpukan sampah plastik, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya
kembali. Sampah plastik bisa diolah menjadi barang-barang bermanfaat, seperti Bags
Plastics, Tas
Plastik, & Tas
Spunbond. Hasilnya tak kalah cantik dengan tas-tas berbahan
kain.
Dengan membuat tas berbahan kemasan plastik ini, Anda
pun sudah turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah
plastik, seperti yang telah dilakukan Ibu Kasmi. Dari limbah bekas bungkusan
itu, wanita sederhana itu bisa menembus pasar ekspor hingga Amerika, Dubai (Uni
Emirat Arab), Australia dan Singapura. Nilai ekspornya pun nggak main-main.
Omzet penjualan perbulan dari ekspor tas berbahan
bungkusan bekas itu ke Singapura dan Dubai saja mencapai sekitar Rp 30 jutaan
perbulan. Di dalam negeri, tas-tasnya ‘mejeng’ di etalase-etalase bergengsi
antara lain Hero Supermarket, etalase kerajinan tangan di Hotel Kristal
Jakarta, serta 15 toko-toko dan supermarket terkemuka lainnya di Jakarta dan
sekitarnya.
Memberdayakan
Masyarakat
Yang menarik, usaha kerajinan tas berbahan limbah yang
dikelola Ibu Kasmi tidak semata-mata berorientasi bisnis. Itu terbukti dari
kalangan karyawan yang dipekerjakan, semuanya adalah siswa-siswa Sekolah Luar
Biasa (SLB). Ada yang tuna rungu, ada pula yang tuna wicara, sebagian lainnya
adalah karyawan dari kalangan ibu-ibu rumah tangga kurang mampu yang tinggal di
sekitar rumahnya.
Entah sudah berapa
kali, Ibu Kasmi dihubungi oleh perusahaan-perusahaan produsen bubuk kopi, pasta
gigi dan minyak goreng yang menawarinya kerjasama, namun ditolaknya. Wanita
gigih ini ditawari pasokan bungkus-bungkus produk-produk mereka yang benar-benar
masih baru dan jelas-jelas kondisinya bersih, tapi semua itu tak membuatnya
tergoda.
Bahan Murah Meriah
Jadi Barang Mahal
Tas plastic karya Ibu Kasmi dijual dengan harga
bervariasi, sesuai ukuran. Untuk tas berukuran M misalnya, dibanderol dengan
harga Rp 75 ribu. Sementara yang ukuran S dijualnya seharga Rp 55 ribu. Adapun
yang ukuran L diekspornya seharga Rp 85 ribu.
Tentu harga tas-tas itu lebih miring untuk pasaran
dalam negeri. Produk yang sama dijualnya seharga Rp 20 ribu (ukuran S), Rp 40
ribu (M) dan Rp 50 ribu (L). Tentu tas-tas mungil itu cukup mendatangkan
keuntungan menarik bila ditilik dari biaya produksinya yang murah meriah. Coba
bayangkan! Ibu Kasmi membeli bahan baku dari pemulung seharga Rp 5 ribu untuk
perkilogram bekas bungkus kopi.
Mungkin Anda tertarik menggeluti bisnis tas plastic seperti Ibu Kasmi.
Kita bisa coba dulu dengan membuat Bags plastics, Tas Plastik , Tas Spunbond
& Spunbond Bags yang ukurannya mungil .
Alat dan bahan:
·
4 kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang
senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan
kanan).50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.
·
1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.
·
4cm perekat
·
30cm renda katun sebagai pemanis.
·
Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.
Cara membuat:
1. Bersihkan
kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa
menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam
plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena
akan merusak tekstur plastik.
2. Gunting
dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan
plastik memiliki ukuran yang sama.
3. Gunting
dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm).
Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong.
4. Pasang
dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing
sisi depan dan belakang.
5. Pasang
dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan
belakang), sebagai tali tas.
6. Kemudian
pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan
plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan
belakang.
7. Sambungkan
kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan
kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.
8. Hubungkan
dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik
untuk sisi depan dan belakang.
Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah
sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik. Cara yang sama juga
bisa Anda lakukan untuk tas yang berukuran lebih besar, lho. Tinggal ganti
ukurannya saja. Selamat berkreasi dan menambah Koleksi
Tas & Bags
Collection di rumah anda. (http://astrycraft.wordpress.com/tag/tas-plastik/)
0 komentar:
Posting Komentar