Jumat, 30 November 2012

Anniversary SMAPTA INC23DIBLE with SHEILA ON 7


SMAPTA INC23DIBLE with SHEILA ON 7

23rd Anniversary SMAN 7 Kediri kali ini bertema INC23DIBLE . Seperti tahun tahun sebelumnya selalu diadakan berbagai kegiatan lomba untuk memeriahkan suasana acara DN tersebut . Kegiatan lomba tersebut dimulai dari specta cup yaitu pertandingan sepak bola untuk cowok dan futsal untuk cewek , stand bazar yang semuanya wajib diikuti tiap kelas X dan XI , lomba top dut yang tiap kelas wajib mewakili untuk bisa menyanyikan lagu dangdut , Band Intern , Carnaval yang wajib diikuti dari kelas X hingga XII memakai sesuai dengan tema yang ditentukan , Dan Pada saat malam puncaknya SMAN 7 Kediri mempersembahkan penampilan Sheila On 7 yang dapat menghipnotis semua penonton yang datang pada malam itu . Pada malam itu Sheila on 7 mempersembahkan sebanyak sebelas lagu yang sudah populer kita dengarkan :)
DOKUMENTASI SPECTA CUP :)






 

DOKUMENTASI TOP DUT :D




DOKUMENTASI BAND INTERN :)





DOKUMENTASI CARNAVAL :')




GUESS STAR *SHEILA ON 7* <3 <3








Sabtu, 03 November 2012

PRUDUKSI SAMPAH



Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.




Berdasarkan sifatnya

1.   Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2.   Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton ,es alam tersebut berlangsung. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah)

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R(Reuse, Reduce, and Recycle).  (http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang)

HASIL PRODUKSI SAMPAH :
Tas Ekspor dari Limbah Plastik




Ramah Lingkungan
Kita semua tahu bahwa sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah. Jika Anda membuang sampah plastik hari ini, hingga 80 tahun mendatang pun sampah jenis ini pun belum bisa teruraikan. Padahal, hampir semua produk kebutuhan rumah tangga menggunakan pembungkus plastik.
Untuk mencegah penumpukan sampah plastik, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya kembali. Sampah plastik bisa diolah menjadi barang-barang bermanfaat, seperti Bags PlasticsTas Plastik, & Tas Spunbond. Hasilnya tak kalah cantik dengan tas-tas berbahan kain.

Dengan membuat tas berbahan kemasan plastik ini, Anda pun sudah turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah plastik, seperti yang telah dilakukan Ibu Kasmi. Dari limbah bekas bungkusan itu, wanita sederhana itu bisa menembus pasar ekspor hingga Amerika, Dubai (Uni Emirat Arab), Australia dan Singapura. Nilai ekspornya pun nggak main-main.
Omzet penjualan perbulan dari ekspor tas berbahan bungkusan bekas itu ke Singapura dan Dubai saja mencapai sekitar Rp 30 jutaan perbulan. Di dalam negeri, tas-tasnya ‘mejeng’ di etalase-etalase bergengsi antara lain Hero Supermarket, etalase kerajinan tangan di Hotel Kristal Jakarta, serta 15 toko-toko dan supermarket terkemuka lainnya di Jakarta dan sekitarnya.
Memberdayakan Masyarakat
Yang menarik, usaha kerajinan tas berbahan limbah yang dikelola Ibu Kasmi tidak semata-mata berorientasi bisnis. Itu terbukti dari kalangan karyawan yang dipekerjakan, semuanya adalah siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Ada yang tuna rungu, ada pula yang tuna wicara, sebagian lainnya adalah karyawan dari kalangan ibu-ibu rumah tangga kurang mampu yang tinggal di sekitar rumahnya.
Entah sudah berapa kali, Ibu Kasmi dihubungi oleh perusahaan-perusahaan produsen bubuk kopi, pasta gigi dan minyak goreng yang menawarinya kerjasama, namun ditolaknya. Wanita gigih ini ditawari pasokan bungkus-bungkus produk-produk mereka yang benar-benar masih baru dan jelas-jelas kondisinya bersih, tapi semua itu tak membuatnya tergoda.

Bahan Murah Meriah Jadi Barang Mahal
Tas plastic karya Ibu Kasmi dijual dengan harga bervariasi, sesuai ukuran. Untuk tas berukuran M misalnya, dibanderol dengan harga Rp 75 ribu. Sementara yang ukuran S dijualnya seharga Rp 55 ribu. Adapun yang ukuran L diekspornya seharga Rp 85 ribu.
Tentu harga tas-tas itu lebih miring untuk pasaran dalam negeri. Produk yang sama dijualnya seharga Rp 20 ribu (ukuran S), Rp 40 ribu (M) dan Rp 50 ribu (L). Tentu tas-tas mungil itu cukup mendatangkan keuntungan menarik bila ditilik dari biaya produksinya yang murah meriah. Coba bayangkan! Ibu Kasmi membeli bahan baku dari pemulung seharga Rp 5 ribu untuk perkilogram bekas bungkus kopi.
Mungkin Anda tertarik menggeluti bisnis tas plastic seperti Ibu Kasmi. Kita bisa coba dulu dengan membuat Bags plastics, Tas Plastik , Tas Spunbond & Spunbond Bags yang ukurannya mungil .

Alat dan bahan:
·         4 kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.
·         1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.
·         4cm perekat
·         30cm renda katun sebagai pemanis.
·         Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.

Cara membuat:
1.     Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena akan merusak tekstur plastik.
2.     Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.
3.     Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm). Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong.
4.     Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.
5.     Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.
6.     Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.
7.     Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.
8.     Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.
Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik. Cara yang sama juga bisa Anda lakukan untuk tas yang berukuran lebih besar, lho. Tinggal ganti ukurannya saja. Selamat berkreasi dan menambah Koleksi Tas & Bags Collection di rumah anda. (http://astrycraft.wordpress.com/tag/tas-plastik/)










Selasa, 23 Oktober 2012

Surat Buat Bunda


Bunda ,
Malam di bulan September ini hujan turun deras sekali. Titik-titik airnya yamelayang pada bunda ng jatuh bagaikan ribuan jarum kecil yang menghujam punggung bumi.  Dingin, tapi terasa indah. Sudah hampir jam 00.00 WIB, tapi aku belum bisa memejamkan mata karena aku rindu pada bunda. Semua teman satu mess ku mungkin telah bergulung di bawah selimutagar hangat, tapi guyuran hujan membuat mataku tetap terbuka dan separoh ingatanku melayang pada bunda yang berada ratusan kilometer dariku. Bila hujan turun disertai guntur seperti ini, aku selalu teringat pada suatu masa dimana aku masih berusia tujuh tahun. Kala itu aku begitu takut sehingga aku harus senantiasa tidur dalam pelukanmu yang aman. Dengan penuh kasih bunda mengelus kepalaku sambil menghibur.
                “Tidak apa-apa sayang, itu hanya guntur yang diciptakan Allah untuk menemani hujan. Nah, sekarang tidurlah kembali, dan jadilah anak yang berani “, kata bunda sambil menyelimuti tubuhku.
                Kata-kata bunda itu membuatku tidak takut lagi, malah kemudian menjadi lecutan bagiku untuk menjadi anak yang berani. Berani sehingga akhirnya bunda kewalahan dengan sikapku. Ingatkah bunda ketika aku nekad naik ke tiang listrik hanya untuk mengambil layang-layang putus yang talinya tersangkut di kabel listrik ? Pasti bunda tidak lupa kebiasaanku naik keatas genting dengan tangan hanya untuk memetik cerme yang sedang berbuah lebat ? Aku rasa bunda masih mengingat semua itu dengan jelas, karena setiap kali aku mulai berani , bunda akan mengelus dada dan menegurku dengan tegas . J
                “Galuh, tindakanmu itu namanya bukan berani, tetapi nakal. Ayo turun, jangan diulangi lagi, kamu ini kan anak perempuan. Tidak pantas anak perempuan bertindak seperti itu.”
                Mendengar teguran bunda, aku segera turun sambil meringis dan berlari. Namun ketika bunda masuk kembali ke rumah, aku pun diam-diam mengulangi lagi.
                Ketika beranjak remaja, aku mulai merengek untuk diizinkan camping dan naik gunun, tapi bunda hanya menggelengkan kepala tanda tidak setuju. Namun lagi-lagi, secara diam-diam aku ikutcamping dan naik gunung tanpa persetujuan bunda. Yang paling aku ingat, ketika aku pulang dari Gunung Salak, bunda tengah menungguku di beranda dengan cemas karena hujan turun dengan derasnya, padahal aku belum pulang juga. Betapa ngilu sekaligus bahagia hatiku melihat bunda yang masih terjaga walaupun jarum telah menunjukkan pukul 02.00 WIB. Tak ada kemarahan atau teguran dari bunda yang biasa kuterima, hanya kalimat lembut yang memintaku untuk segera mandi dan berganti baju. Rasa capek dan dingin yang tadi menderaku hilang setelah bunda menyiapkan segelas susu hangat dan semangkok mie instant. Ah, bunda walaupun aku seringkali membuat hatimu kesal, tetapi engkau tidak pernah lelah membuka hatimu untuk memaafkan aku. J
                Bunda,
                Hujan masih turun, tetapi sekarang yang tersisa hanya gerimis halus yang suaranya terdengar merdu menyentuh ujung genting mess. Titik-titik airnya yang menetes pelan membuatku mengantuk dan mataku terasa berat, namun aku ingin sekali menyelesaikan suratku ini. Mungkin segelas coklat hangat bisa membuatku tetap terjaga sehingga aku bisa menumpahkan rasa kangenku pada bunda.
                Aku ingin andai suratku ini sampai ke tangan bunda, kemarahan bunda padaku telah mulai reda dan bisa memberi maaf seperti jika aku nakal dulu. Aku tidak pernah bermaksud untuk membangkang, apalagi berniat menyakiti hati bunda dengan keputusan ini. Tetapi adalah suatu keinginan dan cita-cita yang telah aku pupuk sejak aku dini, membuatku harus tegas mengatakan pada bunda bahwa aku punya masa depan yang harus kubangun sendiri, apalahi ayah dan mbak Hanum juga mendukungku.
                “Bunda tidak setuju ! Galuh”, kata bunda dengan nada tegas ketika itu.
                Aku tersentak kaget, seketika kucari mata ayah untuk minta dukungannnya.
                “Biarkanlah Galuh menentukan masa depan dan cita-citanya sendiri, bu. Kita sebagai orang tua hanya biasa mendorong dan mendoakannya”, ujar ayah.
                “Tetapi dia itukan perempuan, yah. Lebih pantas jika ia memilih untuk menjadi pramugari atau sekretaris”, sahut  bunda lagi.
                “Atau kalau ingin kuliah, lebih baik kamu ambil jurusan ekonomi, hukum atau sastra.”
                “Tetapi apa salahnya menjadi Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad), bunda”, sahutku dengan emosi.
                “ Sekarang jaman sudah maju dan bukan waktunya lagi mengkotak-kotakkan suatu profesi, bu. Banyak perempuan yang telah berhasil menjadi pilot, insinyur atau bekerja di bidang-bidang lain yang dulunya hanya dimonopoli oleh kaum laki- laki “, ujar ayah membelaku. Mbak Hanum hanya mengangguk-anggukan kepala, karena aku tahu ia tidak berani menentang Bunda.
                “ Tapi tidak dengan Galuh, yah. Dia itu tomboy sejak masih kecil, karena itu bunda ingin dia tidak lagi memilih pekerjaan yang makin mendekatkan dia dengan kekerasan atau kenakalannya”, seru bunda dengan nada agak tinggi.
                “ Terus terang aku terkejut mendengar alasan bunda, tadinya aku mnegira bunda tidak mengijinkan aku masuk Kowad karena aku perempuan. Tapi ternyata bunda cemas karena , melihat aku tumbuh menjadi pribadi yang keras seperti laki-laki. Bunda tentu tidak ingin aku bertambah keras kepala setelah aku memutuskan masuk Kowad.
                “ Walaupun tidak menyetujui keputusanku ini, aku tetap ingin masuk Kowad”, seruku seraya bangkit dari duduk dan berlalu masuk kamar.
                Sejak itu, aku selalu menjaga jarak dan sebisa mungkin menghindari percakapan dengan bunda. Karena aku tahu, kalau aku mulai bermanja lagi dengan bunda, maka cita-citaku, sebab bunda dengan tegas pasti akan memintaku untuk mengurungkan niat. Aku tahu,walaupun bunda selalu bersikap lembut selama ini, tetapi bila ada hal yang menurut bunda tidak berkenan, pasti bunda akan mengambil sikap tegas, bahkan ayahpun kadang tidak bisa menentangnya.
                Akhirnya seluruh proses masuk Kowad kujalani sendiri tanpa dukungan dari bunda. Ketika aku akhirnya diterima, tidak ada peluk cium, ucapan selamat atau bahkan senyum bangga hadir di sudut bibir bunda. Tidak ada semua itu. Dan aku hanya bisa merasakan sebelah hatiku terkulai. Sewaktu aku harus berjauhan dengan bunda untuk pertama kalinya saat pendidikan, aku tidak diantar dengan iringan doa dan lambaian tangan. Hanya ayah dan mbak Hanum, tapi itu tidak cukup buat ku. Bahkan saat hari demi hari dan minggu demi minggu berlalu, saat hatiku didera oleh rasa rindu oleh suara dan pompaan semangat dari bunda, hal itu tak kunjung juga aku temukan. Bunda seakan telah membentengi hati untuk tidak mau mendengar apapun mengenai aku. Kadang disaatmalam telah benar-benar diujung gelap, disaat teman-teman ku lelap karena lelah seperti sekarang ini,aku kerap terjaga sambil memandangi foto bunda. Dan tahu kah bunda, selama ini diam-diam aku sering menulis surat untuk bunda tapi belum berani ku kirimkan, sehingga akhirnya menumpuk di laci mejaku.
                Bunda,
                Kali ini hujan benar-benar berhenti. Malam kembali senyap, tidak ada lagi denting nyanyian hujan atau gerimis. Yang tersisa hanya aroma bau tanah yang khas serta desiran angin malam yang mnegayun daun jambu air di samping mess. Akh , kalau tidak karena kerinduanku begitu membuncah di hati, mungkin aku tidak akan memberanikan diri menulis surat ini untuk bunda. Dan jika tidak karena tiga hari lagi bunda berulang tahun,mungkin aku tidak pernah memberanikan diri  untuk mengirim surat ini sampai ketangan bunda. Maafkan aku bunda atas segala keegoisanku,atas segala kesalahanku yang mungkin telah melukai hati bunda.
                Selama aku dalam pendidikan Kowad di Bandung, tahukah bunda kalau aku sudah banyak berubah? Percayakah bunda kalau Galuh yang tidak suka bangun pagi, kini telah biasa bangun jam lima pagi lalu sholat subuh dan dilanjutkan dengan olah raga pagi? Percayakah Bunda kalau Galuh yang senantiasa diomeli karena kamar yang rapi dan bersih serta harus berbagi dengan tiga rekan yang lain dalam satu ruangan. Dan tahukah Bunda kalau Galuh tidak lagi mengenal jam karet kini selalu disiplin dalam segala hal, bahkan kini Galuh cermat dalam menghitung pengeluaran?
                Galuh memang sudah banyak berubah bunda tapi percayalah, Galuh berubah menjadi lebih baik. Bunda tentu akan lebih kaget lagi, kalau tahu bahwa aku sekarang sudah bisa memasak, bahkan aku bersama teman-teman menyempatkan diri untuk membuat apotek hidup dihalaman belakang rumah. Kalau aku sudah dimaafkan dan aku sudah berani untuk pulang nanti,  bunda harus mencicipi lapis Surabaya ayau sup buntut buatanku. Aku jamin akan selezat masakan bunda.
                Bunda,
                Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB. Gerimis mulai mendera lagi di ujung genting mess sehingga suaranya yang merdu membuatku mengantuk. Walaupun begitu ingatanku pada bunda kuat sehingga aku kembali menguatkan hati untuk menutaskan suratku. Lebih penting bagiku untuk menyelesaikan surat ini dari pada mengikuti keinginan untuk bergelung dibwah selimut, tokh besok hari minggu, jadi sesudah menulis surat ini aku bisa beristirahat penuh.
                Tahukah bunda ketika masa pendidikan berlalu, aku kemudian ditempatkan dipulau Bali? Tapi sudah hampir satu tahun aku disini, Bunda belum juga membuka hati untukku. Sudah berapa kali ayah dan mbak Hanum berusaha menjembatani keterasingan kita, tetapi belum juga membuahkan hasil. Padahal aku begitu berharap kedekatan aku dan bunda yang dulu terjalin begitu manis akan terangkai lagi. Begitu besarkah kesalahan yang aku perbuat sehingga membekukan hati bunda dan menutup tirai rindu bunda buatku?
                Maafkan kalau aku bertanya seperti ini pada bunda karena aku tidak bisa lagi menyembunyikan dera-dera rasa berdosa yang kian hari semakin beranjam relung hatiku. Maafkan aku bunda, anakmu tetap ingin kau iringi dengan doa disetiap langkah hidupku yang ingin kau peluk lembut bila kelelahan hidup begitu menderaku. Yang ingin kau semangati bila aralmematahakan semangatku dan yang ingin kau tegur dengan halus bila langkah tak lagi lurus. Semoga dengan seluruh keberanian yang tertuang disurat ini, aku berharap seribu maaf dan menantiku di pintu hati bunda. Mengikis habis pertengkaran kita rasanya tak berujung. Aku berharap itu akan segera terwujud, agar aku bisa bermanja lagi seperti dulu.

Sujud Ananda
Galuh 

Selasa, 16 Oktober 2012

Selembar Puisi Untukmu Ibu

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu…

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu… kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu…
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu…
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.
 

Eriska Ayu Imas Palupi. Design By: SkinCorner